RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
Sekolah : Universitas Kristen Satya Wacana
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Kelas / Semester : RS II D / I
Alokasi Waktu : 2 jam ( 120 menit ) /x pertemuan
Hari / Tanggal :
A. Standar Kompetensi (SK)
Mengerti tentang Pengertian Teori Medan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarga.
B. Kompetensi Dasar
- Mengerti tentang Teori Medan
- Mengenal berbagai metode dalam Teori Medan
- Memahami adanya keterkaitan antara manusia, lingkungan, tingkah laku dan fungsi.
- Mengerti implikasi dari masalah “psikopaedagogik” dan “sosiopaedagogik”
C. Indikator
1. Mengidentifikasi isi Teori Medan.
2. Menyebutkan berbagai metode dalam teori medan.
3. Mengidentifikasi adanya keterkaitan antara manusia, lingkungan, tingkahlaku dan fungsi.
4. Mengidentifikasi interaksi didalam Teori Medan.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Teori Medan.
6. Mengimplikasikan masalah psikopaedagogik dan sosiopaedagogik dari teori medan.
D. Tujuan
- siswa dapat mengerti dan memahami isi dari Teori Medan.
- siswa dapat menjelaskan adanya keterkaitan antara manuasia dengan lingkungannya.
- siswa memahami adanya keterkaitan antara manusia dengan tingkah laku dan fungsinya.
- siswa dapat mengaplikasikan Teori Medan di dalam kehidupannya.
- siswa dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Teori Medan.
- siswa dapat menerapkan masalah psikopaedagogik maupun sosiopaedagogik dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak Pengiring
- Setelah mempelajari Teori Medan diharapkan siswa dapat memilki rasa ingin tahu dan mengerti tentang materi yang ada di dalam teori medan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Pendidikan Karakter : diharapkan siswa lebih displin, dapat bersosialisasi dengan lebih baik dalam bermasyarakat, dapat mengatur waktu dalam kehidupannya untuk mempersiapakan diri demi kehidupaan dimasa yang akan datang.
E. Materi Pembelajaran
I. Metode yang dipakai dalam Teori Medan
Didalam teori medan menggunakan metode “ hypothethico deduktif “. Dalam metode ini menggunakan proses kerja berpikir mulai dari pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa harus ada pembuktian dan mencari dalam keadaan yang nyata yang dapat dilihat.
Kebalikan dari metode deduktif adalah metode induktif. Metode ini bekerja dari kebenaran-kebenaran khusus menuju ke kebenaran umum. Pada metode “ hypothethico induktif “ diawali dengan peryataan yang dapat diterima namun masih bersifat hypotesis yang berati kebenarannya masih harus dibuktikan.
II. Tanda yang dipakai dalam teori medan.
Tanda lain dalam teori medan adalah memakai bahasa “ genotype” dan “fenotype”
- Genotype merupakan tipe pembawaan keturunan,
- Fenotype merupakan sifat-sifat yang muncul pada diri sesorang
Didalam teori medan memakai konsepsi matematis dengan gambar-gambar dan kalimat yang bersifat matematis
III. Faktor-faktor yang mempengaruhi Teori Medan.
Teori medan bukan hanya memperhatikan masa kini yang mempengaruhi tingkah laku manusia tetapi juga memperhatikan masa lampau serta cita-cita masa mendatang. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa faktor waktu memegang peranan yang sangat penting. Namun kondisi dan situasi sekarang juga merupakan faktor lain yang tidak dapat diabaikan.
IV. Rumus yang digunakan dalam Teori Medan.
Didalam teori medan ada sebuah rumus sebagai berikut:
B = F ( PE )
- B adalah behavoir ( tingkah laku)
- P adalah person ( manusianya/pelakunya)
- E adalah environment ( lingkungan )
- F adalah fungsi.
Dari rumus di atas kita dapat belajar bahwa tingkah laku manusia bergantung kepada pribadi dan lingkungan sekitarnya.
V. Implikasi dari masalah yang ada di dalam Teori Medan
Secara prinsipiil teori medan ditunjukkan untuk mengubah pribadi, untuk itu kita harus dapat mengubah medan sosial dan medan psikologisnya.
Implikasi dari masalah “ psikopaedagogi “ adalah terletak pada tindakannya sedangkan implikasi dari “ sosiopaedagogis “ terletak dalam kehidupan masyarkat sekolah.
F. Metode Pengajaran
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
G. Langkah-langkah pembelajaran:
a. Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Membuka pelajaran dengan salam dan doa
2. Apersepsi : menanyakan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan yang lalu,atau
bertanya tentang pengalaman kehidupan.
3. Pemberian motivasi
4. Penyampaian tujuan pemelajaran
b. Kegiatan inti ( 70 menit )
1. Eksplorasi ( 5 menit )
- Siswa mencermati buku yang diberikan oleh guru
- Guru memberikan bagan mengenai apa yang akan diselesaikan
2. Elaborasi ( 45 menit )
- Membagi dalam kelompok yang heterogen namun dalam jumlah yang kecil
- Diskusi dalam kelompok
- Salah satu anggota kelompok melaporkan hasil diskusinya kepada guru maupun
- kelompok lain ( presentasi )
3. Konfirmasi ( 20 menit )
- Guru memperbaiki hasil diskusi apabila secara umum kurang tepat.
- Guru memberikan penghargaan ( reward ) terhadap kelompok yang hasil diskusinya
paling bagus.
- Guru memberikan perbaikan kepada siswa yang mendapatkan hasil kurang baik.
- Bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan ( menyimpulkan ) hasil diskusi.
- Memajangkan hasil diskusi yang terbaik.
4. Kegiatan akhir ( 35 menit )
- Guru dan siswa melakukan refleksi.
- Siswa merangkum tentang pembahasan materi pembelajaran yang telah
disampaikan guru.
- Guru memberikan soal – soal untuk evaluasi.
- Guru memberikan perbaikan dan pengayaan
- Tindak lanjut pemberian tugas pekerjaan rumah ( PR )
5. Penutup ( 5 menit )
Memberi penguatan kepada siswa untuk selalu belajar dan menerapkannya dalam kehidupan.
H. Alat peraga dan Buku sumber
a. Alat peraga : -
b. Buku sumber : Sosiologi Pendidikan oleh Prof.Dr.Dr. Soetomo. Ws, M.Pa
Google
I. Penilaian
- Teknik : test tertulis ( test individu )
- Bentuk : uraian
- Soal : terlampir
- Pedoman Penilaian :
Jumlah soal lima pertanyaan.
Sekor :
B = 20
KB = 15
S = 0
Penilaian :
Jumah sekor penilaian X 100
Sekor tertinggi |
J. Lembar Pengamatan Siswa
Diskusi Kelompok dalam kegiatan proses belajar
NO | Nama | Kerja sama | kejujuran | Menghargai pendapat orang lain | Pemahaman konsep | jumlah |
1 | | | | | | |
2 | | | | | | |
3 | | | | | | |
4 | | | | | | |
5 | | | | | | |
6 | | | | | | |
7 | | | | | | |
8 | | | | | | |
9 | | | | | | |
10 | | | | | | |
11 | | | | | | |
12 | | | | | | |
13 | | | | | | |
14 | | | | | | |
15 | | | | | | |
16 | | | | | | |
17 | | | | | | |
Kriteria penilaian
A : aktif
B : kadang-kadang
C : pasif
Salatiga, 18 November 2011
|
|
|
|
Soal test
A. Kerjakan soal-soal dibawah ini !!
1. Sebut dan jelaskan metode yang digunakan dalam teori medan !!
Jawab :
2. Sebut dan jelaskan tanda yang di pakai dalam teori medan dan berikan contohnya !!
Jawab :
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi teori medan serta berikan contohnya !!
Jawab :
4. Apa perbedaan “psikopaedagogik” dan “sosiopaedagogik”??
Jawab :
5. Bagaimana untuk dapat membina interaksi sosial yang sehat bagi anak-anak di sekolah maupun dirumah ??
Jawab :
B. Jawaban :
1. Metode yang dipakai dalam teori medan ada dua metode yaitu :
o Metode “ hypothethico deduktif “. Dalam metode ini menggunakan proses kerja berpikir mulai dari pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa harus ada pembuktian dan mencari dalam keadaan yang nyata yang dapat dilihat.
o Metode “ hypothethico induktif “ di awali dengan peryataan yang dapat diterima namun masih bersifat hypotesis yang berati kebenarannya masih harus dibuktikan.
2. Tanda-tanda yang dipakai dalam teori medan adalah memakai bahasa “ genotype” dan “fenotype”
o Genotype merupakan tipe pembawaan keturunan
o Fenotype merupakan sifat-sifat yang muncul pada diri sesorang
Didalam teori medan juga memakai konsepsi matematis dengan gambar-gambar dan kalimat yang bersifat matematis.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi teori medan adalah faktor waktu, kondisi dan situasi. Contoh faktor waktu : orangtua akan selalu berhemat untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai keperguruan tinggi namun hidup mereka tentram dan kecukupan. Sedangkan contoh faktor kondisi dan situasi adalah misalnya ada seorang anak yang suka sekali bermain futsall, ketika pada hari biasanya dia bermain futsall ternyata tabrakan jadwalnya dengan mengerjakan tugas. Maka anak tersebut membatalkan acara main futsallnya dan memilih mengerjakan tugas.
4. Perbedaanya terletak pada perilaku yang dihadapi.
Implikasi dari masalah “ psikopaedagogi “ adalah terletak pada tindakannya sedangkan implikasi dari “ sosiopaedagogis “ terletak dalam kehidupan masyarkat sekolah
5. Untuk dapat membina interaksi sosial yang sehat bagi anak-anak di sekolah maupun dirumah maka kita harus dapat mengerti individualitas dan sosialitas anak serta dapat menciptakan iklim yang baik untuk interaksi sosial bagi anak.
A. Soal Perbaikan
1. Apa yang dimaksud dengan metode hypothetico deduktif ?
Jawab :
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “phenotype” !
Jawab :
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi teori medan !
Jawab :
4. Berikan contoh faktor-faktor yang mempengaruhi teori medan !
Jawab :
5. Apa implikasi dari masalah “psikopaedagogik” ?
Jawab :
B. Jawaban
1. Metode “ hypothethico deduktif “ adalah metode yang menggunakan proses kerja berpikir mulai dari pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa harus ada pembuktian dan mencari dalam keadaan yang nyata yang dapat dilihat.
2. Fenotype merupakan sifat-sifat yang muncul pada diri sesorang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi teori medan adalah faktor waktu, kondisi dan situasi.
4. faktor waktu : orangtua akan selalu berhemat untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai keperguruan tinggi namun hidup mereka tentram dan kecukupan. Sedangkan contoh faktor kondisi dan situasi adalah misalnya ada seorang anak yang suka sekali bermain futsall, ketika pada hari biasanya dia bermain futsall ternyata tabrakan jadwalnya dengan mengerjakan tugas. Maka anak tersebut membatalkan acara main futsallnya dan memilih mengerjakan tugas.
5. Implikasi dari masalah “ psikopaedagogi “ adalah terletak pada tindakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar